Pangkalpinang, Bongkar Perkara,-
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersikap dan suarakan terhadap arogansi dan kekerasan kepada nelayan. Jumat, 05/04/2024
Hal ini setelah terjadinya perkara penculikan, penyekapan dan penganiayaan terhadap seorang nelayan Kabupaten Bangka Barat di Rumah/Gudang Bos Menkiong.
DPW HNSI Provinsi Kepualuan Bangka Belitung melalui Elly Rebuin selaku ketuanya mengungkapkan kegeramannya atas terjadinya arogansi dan penganiayaan terhadap Nelayan ini.
Saya sependapat dengan apa yg dilakukan firdaus wakasekjend HNSI Babel akan saya dukung.
Diluar kesalahan atau tidak saya menentang keras aksi kekerasan yg tidak manusiawi.
Kami Mengutuk keras kejadian ini. Ujar Elly Rebuin
Ketika disinggung langkah apa yang akan diambil oleh HNSI, Ketua HNSI Babel inipun menegaskan
HNSI Babel mengutamakan Advokasi Hukum bagi Nelayan, jaminan asuransi kecelakaan kerja serta menjadi pelindung dan pengayom bagi para nelayan . Tegasnya
Pada Hakekatnya, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) merupakan organisasi masyarakat berbasis nelayan yang telah diformalkan oleh pemerintah. HNSI adalah organisasi yang bersifat profesi, non politik dan independen yang menganggap bahwa seluruh nelayan adalah anggota HNSI. Eksistensi organisasi HNSI lebih difokuskan pada pembinaan dan pemberdayaan serta menyuarakan nasib nelayan seperti dalam hal subsidi BBM, pemberian kredit pemerintah, bantuan dana bergulir, dan lain-lain.
Dikesempatan lain, Ketua Forum Aspirasi Masyarakat Nelayan Pesisir Firdaus dengan tegas akan terus mengawal perkara ini sampai menemui keadilan yang diharapkan.
Kami dari Forum Aspirasi Masyarakat Nelayan Pesisir mengutuk keras kejadian penculikan penyekapan dan penganiayaan terhadap Nelayan ini.
Kamipun meminta agar pihak dari kepolisian Polres Bangka Barat bisa segera mengungkap perkara ini dan menangkap para terduga pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatan melawan hukumnya.
Apabila ini tidak segera di sikapi, jangan salahkan kami apabila kami akan bersikap dan berorasi untuk meminta kepastian hukum terhadap perkara ini. Ujar firdaus
Seperti diketahui, kejadian penculikan, penyekapan dan penganiayaan terhadap Asnadi seorang nelayan di Bangka Barat di Rumah/gudang Menkiong.
Korban Asnadi mengalami luka dan lebam karena diduga mengalami serangkaian penyiksaan di gudang/rumah menkiong ini berupa pemukulan bertubi-tubi, sabetan serta sudutan rokok dalam keadaan mata tertutup lakban di mulut disumpal dan tangan terikat.
Atas kejadian ini, keluarga korban telah melaporkan perkara ini di Mapolres Bangka Barat.
(Red)