Diduga Mark-up Dana BOS, Kepala Sekolah SD di Nias Selatan Jadi Sorotan, Pengadaan Fiktif Hingga Guru ‘Hantu’?

Blog168 Dilihat

NIAS SELATAN – Bongkarperkara.com

Dunia pendidikan di Kabupaten Nias Selatan kembali menjadi sorotan. Kali ini, dugaan penyimpangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mencuat di SD 078471 Bersaudara Botohili, Desa Botohilinduria, Kecamatan Lolomatua.

Investigasi yang dilakukan oleh tim media Bongkarperkara dan Liputan7.id menemukan sejumlah kejanggalan yang mengindikasikan adanya praktik tidak sehat di sekolah tersebut. Padahal, menurut data yang dihimpun, SD 078471 menerima kucuran Dana BOS sekitar Rp. 76.860.000  juta setiap tahunnya.

Saat tim media melakukan investigasi dan memperkenalkan diri, para guru di sekolah tersebut enggan memberikan konfirmasi atau wawancara. Kepala Sekolah SD berinisial FG disebut sedang mengikuti Rapat Kerja (Raker) di Kecamatan Lolomatua yang dipimpin oleh Bupati Nias Selatan.

Tim investigasi di lapangan menemukan beberapa item yang mencurigakan, seperti pengadaan sarana dan prasarana (sarpras) yang dianggarkan setiap tahun dari Dana BOS. “Contohnya, pengadaan buku perpustakaan setiap tahun dianggarkan Rp. 76.860.000 juta, namun koleksi buku di perpustakaan tidak bertambah secara signifikan. Bahkan, banyak buku yang kondisinya sudah usang dan tidak layak baca,” ungkap salah seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu, terdapat dugaan terkait jumlah siswa yang terdata tidak sesuai dengan jumlah siswa yang ada di lapangan atau di kelas. “Menurut data Dapodik, jumlah siswa SD 078471 adalah 61 orang, namun saat tim melakukan pengecekan di kelas, jumlah siswa yang aktif belajar hanya sekitar Kurang Lebih 40 orang. Kemana sisanya?” tanya sumber tersebut.

“Temuan ini mencurigakan adanya dugaan guru yang tidak pernah hadir namun terdaftar di data Dapodik, sementara papan informasi nama-nama atau struktural nama-nama guru tidak tercantum namanya Yerlina Giawa,” tulis tim media.

Upaya konfirmasi kepada Kepala Sekolah tidak membuahkan hasil signifikan, sehingga berita ini diturunkan.

Masyarakat berharap kepada Kepala Dinas Pendidikan Nias Selatan, khususnya Kabid SD atau PTK, agar segera menelusuri dugaan penyelewengan anggaran Dana BOS oleh oknum kepala sekolah tersebut. “Kami sebagai masyarakat sangat kecewa dengan kondisi sekolah yang begini-begini saja. Gedungnya sudah Tidak Ada perbaikan Lantai WC, fasilitasnya minim, tapi Dana BOS setiap tahun cair. Ini ada apa?” ujar Sumber Yang Enggan di sebut namanya tokoh masyarakat setempat.

Masyarakat juga menuntut mutu pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah yang layak, penyediaan buku ajar, alat peraga, dan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang memadai, serta pengawasan ketat terhadap alokasi dana pendidikan agar tepat sasaran. Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pendidikan Nias Selatan belum memberikan tanggapan terkait dugaan ini.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *