Nias Selatan – Bongkarperkara.com
Ratusan massa yang mengatasnamakan tenaga honorer paruh waktu R2, R3, dan R4 menggelar aksi damai di Kabupaten Nias Selatan pada Jumat, 22 Agustus 2025. Aksi tersebut dimulai dari pelabuhan Lama menuju Kantor Bupati Nias Selatan hingga Kantor DPRD Nias Selatan. Mereka menyuarakan aspirasi terkait kejelasan status tenaga honorer yang selama ini dinilai masih belum mendapatkan kepastian dari pemerintah.

Sesampainya di Kantor Bupati Nias Selatan, massa disambut langsung oleh Bupati Nias Selatan, Sekhiatulo Laia. Dengan penuh rendah hati, Bupati menerima perwakilan massa di Aula Kantor Bupati untuk mendengarkan langsung aspirasi yang disampaikan. Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan terima kasih atas semangat, ketertiban, dan sikap damai yang ditunjukkan oleh massa aksi dalam memperjuangkan hak mereka.
Dalam penjelasannya, Bupati Sekhiatulo Laia mengakui bahwa pemerintah daerah memahami betul pengabdian para tenaga honorer. Ia menegaskan bahwa pemerintah sedang berupaya keras melakukan penelitian dan pemetaan baru, baik melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun DPRD Nias Selatan. “Setiap kebijakan yang diambil harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan serta kemampuan keuangan daerah,” ujar Bupati di hadapan peserta aksi.
Bupati juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data sementara, terdapat 5.311 orang tenaga honorer di Nias Selatan. Namun, pemerintah daerah masih menemukan adanya data ganda dalam pendataan honorer. Ia mencontohkan, ada yang tercatat bekerja sebagai sopir namun namanya juga muncul di daftar honorer. “Hal ini sedang kami teliti dan perbaiki agar data benar-benar valid,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sekhiatulo Laia menuturkan bahwa pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait kebijakan pengangkatan tenaga honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ia berharap para tenaga honorer bersabar dan terus menjaga kekompakan, karena proses tersebut memerlukan waktu dan mekanisme yang jelas sesuai regulasi yang berlaku.
Usai dialog dengan Bupati, massa melanjutkan aksi damai ke depan Kantor DPRD Nias Selatan. Sepanjang perjalanan dan selama aksi berlangsung, situasi tetap kondusif serta mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Nias Selatan dan Satpol PP. Hal ini menunjukkan komitmen massa untuk menyampaikan aspirasi secara damai dan tertib.
Di depan Kantor DPRD, massa kembali menyuarakan tuntutan mereka agar pemerintah daerah bersama DPRD memperjuangkan nasib tenaga honorer yang telah lama mengabdi. Mereka meminta adanya kejelasan mekanisme seleksi dan pengangkatan honorer menjadi PPPK, sehingga tidak menimbulkan keresahan di kalangan para tenaga honorer.
Setelah menyampaikan aspirasi di Kantor DPRD, massa aksi yang mengaku sebagai tenaga honorer P3K itu akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Aksi damai tersebut berakhir tanpa insiden, dan para peserta menyampaikan rasa terima kasih kepada Bupati Nias Selatan atas sikap terbuka yang ditunjukkan. Mereka berharap pemerintah benar-benar menindaklanjuti aspirasi tersebut demi masa depan tenaga honorer di Kabupaten Nias Selatan.
Red.












