Penanganan Dugaan Perundungan Dinilai Lambat, UPTD PPA Boltim Berikan Penjelasan

Berita, Boltim, Daerah24 Dilihat

BOLTIM — Pasangan suami istri, Hendi Modeong (50) dan Lian Mokoginta (48), orang tua dari siswa berinisial RM, menyampaikan kekecewaan mereka atas belum adanya tindak lanjut dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terkait laporan dugaan perundungan yang dialami putra mereka.

Kekecewaan itu disampaikan keduanya kepada wartawan pada Senin malam, 17 November 2025, sekitar pukul 20.33 WITA.

“Kami merasa kecewa karena hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari UPTD PPA mengenai laporan kami. Informasi mengenai kapan penanganan dilakukan pun belum kami terima,” ujar mereka.

Laporan ke Sekolah Belum Membawa Perkembangan

Sebelum melapor ke UPTD PPA, keluarga RM mengaku telah menyampaikan keluhan mereka kepada pihak sekolah. Namun, menurut mereka, hingga kini belum ada langkah konkret yang dilakukan pihak sekolah.

“Kami sudah melapor ke sekolah dan berniat bertemu kepala sekolah. Tetapi menurut beberapa guru, laporan harus disampaikan di ruang guru terlebih dahulu. Sampai sekarang tidak ada tindak lanjut dari sekolah,” kata Lian.

Perubahan Sikap Anak dan Dugaan Perundungan

Lian menjelaskan bahwa perubahan sikap putranya mulai terlihat sejak memasuki jenjang SMP hingga SMA. RM yang dahulu ceria dan aktif, perlahan menjadi pendiam dan tertutup.

“Di SMA, baru dia berani mengungkapkan bahwa teman-temannya sering mengejek dan menjulukinya ‘bolbol’ atau dianggap kurang waras,” ungkapnya.

Respons UPTD PPA Boltim

Saat dimintai konfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kepala UPTD PPA Boltim, Wenda Arif, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihaknya belum dapat turun langsung karena beberapa agenda kedinasan yang telah terjadwal sebelumnya.

“Baik Pak, laporan tadi sudah disampaikan kepada saya. Untuk penanganan, besok kami ada pendampingan sidang dan kunjungan kerja Pak Bupati. Hari Kamis ada kegiatan di Manado, sehingga kunjungan kami jadwalkan minggu depan untuk mengidentifikasi layanan yang akan diberikan,” jelasnya.

Harapan kepada Pemerintah Daerah

Atas belum adanya penyelesaian, orang tua RM berharap Pemerintah Kabupaten Boltim turut mengambil langkah tegas dalam menangani kasus-kasus perundungan di lingkungan sekolah.

“Kami berharap Bupati dan Wakil Bupati Boltim, Oskar Manoppo dan Argo Suamiku, dapat menindaklanjuti laporan kami ini,” tutup Hendi dan Lian.

Catatan Redaksi

Redaksi masih berupaya menghubungi pihak sekolah terkait untuk memperoleh keterangan resmi guna memenuhi asas keberimbangan pemberitaan.

(Redaksi)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *