Dua Buruh Harian PT MMJ Diduga Dianiaya BKO Brimob Usai Cekcok dengan Mandur

Hukum/Kriminal188 Dilihat

Bengkalis – Bongkarperkara.com

Sabtu 24 Agustus 2025 – Suasana sore di areal perumahan kebun devisi 13 PT MMJ, Kantor Kebun Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, sempat diwarnai ketegangan. Beberapa tenaga harian buruh lepas (BHL) yang bekerja di pembangunan perumahan kebun terlihat sedang berkumpul sambil bernyanyi karaoke sebagai hiburan setelah seharian bekerja. Mereka ditemani dengan minuman tradisional yang dikenal sebagai tuak suling Nias. Meskipun sebagian terlihat agak mabuk, para pekerja tersebut tidak membuat keributan.

Situasi yang awalnya tenang itu berubah ketika seorang mandur pemborong SPK datang menghampiri kelompok buruh dan melontarkan kata-kata kasar. Hal tersebut membuat para buruh menghentikan nyanyian sejenak dan bertanya tentang alasan sang mandur marah-marah. Namun, jawaban yang diterima justru membuat mereka semakin bingung, karena sang mandur mengaku hanya disuruh oleh mandur kebun.

Perdebatan pun tak terhindarkan. Cekcok mulut terjadi antara buruh bangunan dengan mandur kebun. Kondisi tersebut diduga juga dipicu oleh pengaruh alkohol sehingga beberapa buruh tidak dapat menahan emosi. Salah seorang pekerja harian bahkan sampai menunjuk wajah mandur kebun, yang kemudian secara reflek dianggap sebagai ancaman. Meski begitu, peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan pemukulan karena berhasil dilerai oleh rekan-rekan yang ada di lokasi.

Namun, masalah tak berhenti di situ. Mandur kebun yang merasa tersinggung kemudian menghubungi BKO Brimob dan Satpam yang bertugas di lingkungan perusahaan. Tak lama kemudian, dua orang buruh harian lepas yang terlibat cekcok dijemput dan dibawa ke kantor kebun oleh petugas Brimob bersama Satpam.

Ironisnya, sesampainya di kantor kebun, dua orang buruh tersebut justru mengalami tindakan yang tak terpuji. Mereka diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum BKO Brimob dan Satpam perusahaan. Selama kurang lebih dua jam, keduanya mengalami kekerasan fisik berupa tendangan, tamparan, tinjuan, bahkan hantaman yang diarahkan ke bagian tubuh tertentu agar tidak meninggalkan bekas jelas di permukaan kulit.

Akibat aksi kekerasan itu, kedua pekerja mengalami memar di wajah, telinga, serta luka di bagian leher. Selain itu, mereka juga merasakan nyeri hebat pada beberapa organ tubuh bagian dalam yang meskipun tidak terlihat secara kasat mata, namun menimbulkan rasa sakit mendalam. Kondisi tersebut menimbulkan keresahan di kalangan sesama buruh, mengingat mereka hanyalah pekerja harian yang mencari nafkah.

Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan serius: benarkah perusahaan menyediakan minuman keras hingga akhirnya memicu konflik antara pekerja dengan mandur? Ataukah persoalan sebenarnya terletak pada komunikasi yang buruk dan penyelesaian masalah yang cenderung menggunakan kekerasan? Pertanyaan-pertanyaan ini kini tengah menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan pekerja.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan PT MMJ terkait kejadian tersebut. Namun, dugaan penganiayaan oleh aparat yang seharusnya menjaga keamanan justru menambah sorotan negatif terhadap manajemen kebun. Pekerja berharap agar kasus ini mendapat perhatian serius dari pihak berwenang, agar insiden serupa tidak kembali terulang di kemudian hari.

Red.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *