Bongkarperkara.com– PT Pinus Mulia Abadi kini menjadi sorotan publik, pasalnya Perusahan yang kini dikelolah oleh Ronaldo Samuel Budiman atau biasa yang dikenal dengan Ko Ronal, perizinannya sudah tidak berlaku atau kadaluwarsa akan tetapi sampai saat ini masih beroperasi. Jumat 26 April 2024
Hal ini tentunya sangat merugikan Negara, karena diduga tidak melakukan pembayaran pajak yang diperkirakan mencapai Ratusan Juta Rupiah, namun yang mengherankan informasi yang awak media terima ketika Perusahan ini melayani para konsumennya atau melakukan transaksi jual beli BBM Solar dilengkapi dengan Faktur Pajak.
Ronaldo ini juga sangat gesit dalam melancarkan bisnis ilegalnya, karena Ronaldo sering berpindah-pindah tempat untuk mengelabui Aparat Penegak Hukum (APH) dan awak media, sehingga kini Ronaldo mejalankan bisnisnya dengan memakai PT Pinus Mulia Abadi yang beralamatkan di Kelurahan Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung.
Diketahui Ronaldo ini juga, pada Awal tahun 2024 sekitar bulan Februari sempat diperiksa oleh polda sulut bersama satu unit tangki berwarna biru putih yang disegel dihalaman polda sulut sebagai barang bukti, namun entah kenapa Ronaldo masih bisa bebas berkeliaran untuk menjalankan bisnis ilegalnya.
Beberapa hari yang lalu awak media sempat mendatangi gudang penampungan milik dari PT Pinus Mulia Abadi, dan mendapati satu unit mobil pic up yang sudah dimodifikasi menyerupai mobil box yang isinya BBM Solar yang diduga ilegal sebanyak 1 ton lebih, yang akan dimasukan ke tempat penampungan yang ada dilokasi tersebut.
Erick yang mengaku sebagai penanggung jawab gudang tersebut, saat diwawancarai membenarkan kalau mobil pic up tersebut bermuatan 1 ton lebih BBM Solar yang dibeli dari pengepul BBM Solar yang ada di Kota Manado, dia juga mengaku kalau pihaknya membeli BBM Solar dengan harga Rp 8000 sampai dengan Rp 8.500.
“iya mobil ini bermuatan 1 ton lebih, kami membelinya dengan harga Rp 8000 sampai dengan Rp 8.500, untuk asal usul BBM kami tidak tahu intinya minyak yang masuk ke gudang itu yang kami catat sebagai laporan kepada Boss”, ucap Erick.
Sampai berita ini dipublish, upaya konfirmasi awak media lewat pesan singkat WhatsApp tidak direspon oleh Ronaldo pengelolah PT Pinus Mulia Abadi.
(Tim)