Bangka, Bongkar Perkara,-
Kabar mengejutkan kembali datang dari kisah penambangan di Kolong Buntu Kelurahan Sungailiat yang telah ditutup oleh Ditpolair Polda Babel. Rabu, 10/04/2024
Hal ini setelah keluarga para penambang yang diamankan oleh Ditpolair Polda Babel minggu (07/04) lalu, kembali berteriak dan menyebutkan dugaan peran-peran dari HD, Oknum Anggota Institusi di Kepulauan Bangka Belitung.
Diterangkan oleh keluarga penambang HR, bahwa pagi itu, minggu (07/04), HD si oknum Anggota Institusi yang diduga berperan sebagai koordinator dan Bang jago pada penambangan di Kolong Buntu sempat meminta uang Ponton sebesar Satu Juta Rupiah (Rp.1.000.000)/ Ponton untuk keamanan.
Pagi itu sebelum kejadian penangkapan bang (Red Media) H*D* masih meminta uang ponton sebesar satu Juta Rupiah perponton.
Apesnya dihari itu juga, Ditpolair polda Babel amankan para penambang, awalnya sebelas (11) orang bang yang diamankan, dimana yang dua (2) orang anak dibawah umur, cuma dak tau kok sekarang jadi sembilan (9) orang, mungkin yang dibawah umur dikeluarkan. Ujar HR
Masih dilanjutkan oleh HR, bahwa ke sembilan (9) orang penambang itu terbagi dan bekerja di empat (4) Ponton yang berbeda.
Sembilan orang itu beda-beda ponton. mereka terbagi dari empat Ponton. lanjutnya
Dugaan keterlibatan HD pun semakin dipertegas dari keterangan salah satu warga masyarakat JD yang mengetahui tentang aktifitas ini.
Warga Masyarakat disini semua menolak bang adanya aktifitas penambangan ini, bahkan pernah kami demo saat itu.
Tetapi karena adanya oknum Anggota H*D* KO**M yang koordinir, jadi kami diam kami gak berani. Terangnya
Sementara HD, kembali menegaskan tidak ada keterlibatan dalam penambangan di Kolong Buntu, bahkan dirinya menegaskan yang mengambil uang Ponton adalah seorang Oknum RT Agus
TidaK benar, saya Tidak pernah meminta uang ponton, yang saya dapat info ini, klo uang ponton di pungut Sama Agus dan setiap pembayaran ada bukti sprti ini. Ujar HD sambil menunjukkan Bukti stor yang ditandatangani oleh Agus Riyadhi.
(Red)