Peraih Medali Emas Di POPDA Aceh dan Juara O2SN tingkat Provinsi Aceh Karate Bela Diri Menangis Kecewa Karena Gagal Tampil Pada Acara HUT RI Ke 79

Mengecewakan

Olahraga150 Dilihat

Nagan Raya Bongkar Perkara Di sinyalir keputusan tampil karate di Rubah Oleh Protokol ASN, Pelatih Karate Sangat Kecewa dengan protokol ASN Dalam Mengubah Jadwal Tampil Aksi Karate bela diri Yang Tampa Pemberitahuan Kepada Pelatih Karate Membuat Para Atlit Kecewa.

Rasa kecewa para peserta alit karatepun turut kecewa di karenakan gagal tampil antraksi Atlit Karate dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 79 di lapangan hijau Alue Bilie usai upacara 17 Agustus 2024, padahal mereka telah siap untuk menampilkan atraksinya didepan semua para pengunjung HUT RI tersebut , Kec.darul makmur Sabtu 17 Agustus 2024

Para peserta yang akan menunjukan antraksinya adalah Atlit Karate peraih medali Emas Popda dan juara O2SN Provinsi Aceh, para peserta menangis karena merasa kecewa antraksi nya gagal, padahal itu sudah menjadi kegiatan rutinitas kegiatan HUT RI di setiap tahunnya, di kecamatan Darul Makmur, para peserta atlit karate jauh – jauh hari telah mempersiapkan antraksi yang akan di pertunjukan guna untuk memeriahkan kegiatan HUT RI ke 79 tersebut.ada beberapa catatan diantaranya:

1.Dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun ke-79 Republik Indonesia tahun 2024, Institut Karate-do Nasional (INKANAS) Nagan Raya, yang mana pusat pembinaan atlet dan kepengurusan berada di kecamatan Darul Makmur, sangat kecewa dengan pihak panitia Protokol, yang merubah jadwal tampil atraksi karate tidak sesuai dengan rencana dan tidak berkoordinasi dengan pihak pelatih, sehingga tampil anak karate yang di jadwalkan pertama di rubah menjadi tampil terakhir di acara tambahan selesai upacara 17 Agustus 2024 di Kecamatan Darul makmur.

2. Dalam persiapan tampil atraksi sebagai hiburan setelah selesai upacara 17 San, mereka latihan 1 bulan penuh semangat walaupun cuaca hujan panas, tetapi saat hari penampilan tidak jadi tampil hanya karena jadwal di rubah terakhir yang mana tidak ada lagi penonton dan cuaca sudah panas terik.

3. “Kami kecewa anak-anak kami tidak tampil, dan tidak mungkin di tampilkan lagi klu cuaca sudah panas, yang mana Anak2 kami banyak yang masih usia dini, seperti ada unsur ketidak senangan dengan penampilan anak kami” ujar salah satu orang tua murid karate.

4. Kami sengaja tidak mau tampil di Akhir penampilan dari jadwal 4 acara, yang mana pada saat geladi, karate tampil pertama malah di buat tampil terakhir dari empat acara (Tari Saman paskibra, sesi foto paskibra, senam sehat, dan karate), hal tersebut sudah lari dari perencanaan geladi, apalagi klu kami tampil terakhir penonton sudah bubar, kondisi cuaca sudah panas dan hal tersebut akan beresiko bagi anak-anak kami yg akan menampilkan atraksi Full Power dan kekuatan fisik, sementara itu pada saat gladi bersih, sesi foto paskibra dan senam sehat tidak masuk dalam rencana di Galdi bersih. Ujar pelatih karate sdr.Leo

5. Pada saat kejadian pihak pelatih menanyakan ke panitia protokol kenapa berubah jadwal, namun di jawab dengan ketus dan nada tinggi oleh protokol “klu mau Protes, ke pelatih paskibra, mereka yg merubah jadwal, lagian kalian bukan Undangan yang di unggulkan” dengan adanya jawaban ketus dan nada tinggi tersebut menunjukkan sikap bukan seorang aparatur negara yang baik, Lagi pula sesi Atraksi Karate sudah terjadwal 1 bulan lalu dan menjadi ajang tampil setiap tahun di kecamatan.

6. INKANAS Nagan Raya kecewa sudah pasti, yang mana Cabor satu-satunya yang masih bertahan di kecamatan Darul Makmur dan juga salah satu cabor unggulan Kabupaten Nagan Raya di event-even penting, apalagi di Popda Aceh Timur baru-baru ini karate menyumbangkan medali untuk Nagan Raya 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu, sangat miris klu keluar bahasa dari oknum tertentu yang berkata INKANAS Nagan Raya bukan Undangan yang di unggulkan, sementara Anak2 kita sudah berjuang untuk mengharumkan nama Kabupaten Nagan Raya.

7. *”Saya sangat kecewa senpai, mendengar cabor kami bukan yang di unggulkan, saya sudah hampir mati rasanya bertarung merebut emas di Aceh Timur saat Popda,”* Ujar Ayasi Yf putri kelahiran Darul Makmur, atlet peraih medali Emas di Popda Aceh Timur sambil menangis dan memperlihatkan foto pada saat beliau di Evakuasi ke Rumkit setelah selesai bertanding,

8. Mohon ibu PJ Bupati agar di evaluasi lagi aparatur Asn kita yang tidak memiliki etika sebagai ASN dalam berbahasa, apalagi hal tersebut dapat menurunkan daya juang semangat bagi atlet lain lainnya di Nagan Raya.
Saat di konfirmasi di kecamatan tidak mendapatkan tanggapan apa pun hingga terbitlah berita ini.

Tim Bongkar Perkara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *