Nagan Raya – Bongkar Perkara.Com Beko tersebut diduga akan kembali melakukan aktivitas di lahan sengketa perkebunan milik masyarakat di area lokasi kawasan Situs Kerajaan Seuneuam.
Hal tersebut di ucapkan HA salah satu warga desa Kaye Unoe kepada Bongkar Perkara.com saat di konfirmasi melalui Whatsapp, Sabtu Malam (22/06/2024).
Kami masyarakat menyayangkan tindakan semena-mena yang di lakukan PT SPS2/PT Agrina terhadap tanah adat/tanah leluhur nenek moyang kami di kawasan wilayah Situs Sejarah Kerajaan Seuneuam Ujung Raja.Ujar HA
Tanah itu milik Masyarakat dan kami akan selalu mempertahankan tanah leluhur nenek moyang kami sampai kapan pun dan apa pun yang akan terjandi kami siap untuk memperjuangkan hak kami karena kami bukan merampas hak perusahaan,” terang HA.
Padahal desakan untuk mengeluarkan beko dari kawasan tersebut telah dilakukan untuk yang kesekian kalinya. Akhirnya beko dikeluarkan oleh pihak perusahaan dari lokasi kawasan Situs Kerajaan Seuneuam yang sedang bersengketa. Setidaknya kami udah lebih dari 10 kali, masyarakat telah mendesak perusahaan mengeluarkan alat berat dari lokasi tanah Sengketa,” lanjutnya.
“Kami akan selalu turun ke lokasi tanah yang sedang bersengketa tersebut agar pihak perusahaan tidak mengambil celah. Apabila kami tidak berada di lokasi, pihak perusahaan langsung melakukan aktivitas di lahan sengketa tersebut, kata HA.
“Selain itu, untuk yang kesekian kalinya, kami memohon kepada Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah Pusat Agar segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lahan perkebunan milik masyarakat di kawasan Situs Kerajaan Seuneuam dengan pihak perusahaan,” pintanya.
Dikutip dari pernyataan Restu Juru Ukur dari PT SPS2/PT Agrina sebelumnya bahwa alat berat jenis Ekskavator/Beko tersebut milik pihak ketiga yang sedang melakukan aktivitas di lokasi lahan yang masih bersengketa.
